KANKER KULIT
A. Pengertian
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk regenerasi dan tumbuh secara normal. Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan menumbuhkan kulit baru. Sel-sel abnormal dapat tumbuh di luar kontrol dan membentuk tumor. Tumor dianggap jinak bila terbatas pada beberapa lapisan kulit saja dan tidak menginvasi jaringan atau organ di sekitar. Tetapi bila tumor menyebar atau memiliki kemampuan untuk menyebar ke jaringan atau organ sekitarnya, tumor tersebut disebut ganas atau kanker.
Kanker kulit biasanya tumbuh di epidermis (lapisan paling luar kulit), sehingga tumor dapat terlihat dengan jelas, sehingga kanker kulit merupakan kanker yang stadium awalnya paling mudah dideteksi. Kanker jenis ini lebih banyak menyerang kulit putih dibandingkan kulit berwarna. Pada umumnya kanker terdapat pada daerah kulit yang terbuka yaitu muka, kepala atau punggung tangan dan terdapat lebih banyak pada bangsa yang pigmen kulitnya sangat sedikit (orang kulit putih atau bangsa kulit putih).
B. Jenis-jenis Kanker Kulit
Penyakit kanker kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Ada tiga jenis kanker kulit yang umumnya sering diderita manusia, diantaranya adalah karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa dan melanoma maligna.
1. Karsinoma Sel Basal (KSB) /Basal Cell Carcinoma (BCC)
Karsinoma Sel Basal atau basalioma merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling banyak diderita. Kanker jenis ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) kebagian tubuh lainnya, tetapi sel kanker dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit sekitarnya. Warna kulit yang terang dan sering terkena pijaran cahaya matahari keduanya diduga sebagai penyebab Karsinoma Sel Basal. Faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab jenis kanker ini adalah sistem imun tubuh yang lemah (baik dampak penyakit lain atau pengobatan), luka bakar, sinar X-ray.
Jenis kanker kulit ini adalah yang terbanyak diderita manusia. Di Indonesia pun jenis kanker kulit ini yang paling banyak terjadi. KSB tumbuh sangat lambat, alhamdulillah tidak menyebar dan tidak menyebabkan kematian. Namun, tentu saja merusak, lalu menggerogoti organ tubuh di bawahnya, bahkan bisa sampai melubangi tulang. KSB awal berupa benjolan cokelat kemerahan, kadang mirip jerawat yang tidak sembuh-sembuh, pinggirannya menonjol berwarna keperakan seperti mutiara. Lama kelamaan berkembang menjadi koreng yang tidak bisa sembuh. Sering disangka koreng biasa dan diberi salep antibiotik oleh petugas kesehatan. Pengobatannya adalah dengan tindakan bedah–terbaik dilakukan pada fase awal–dan bisa sembuh total. Dapat juga diobati dengan laser, bedah beku, radiasi, dan kemoterapi.
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit kepala. Adapun tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet/luka yang tidak sembuh-sembuh. Metode tunggal untuk memastikan penyakit kanker sel basal yaitu Dokter akan melakukan pemeriksaan klinis dan histopatologis dengan mengambil sample bagian kulit yang di anggap sebagai jaringan kanker (biopsy) untuk diteliti dibawah mikroskop. Apabila diagnosa telah ditegakkan secara jelas bahwa penderita mengalami kanker kulit berjenis sel basal, maka tindakan yang dilakukan umumnya adalah pembedahan atau pengangkatan jaringan kulit (kanker) secara komplit, atau dapat pula dengan tindakan penyinaran. Metode lainnya yang juga kerap dilakukan adalah bedah beku, bedah listrik, laser, fotodinamik serta dengan obat-obatan baik yang dioleskan maupun disuntikkan (kemoterapi).
2. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) / Squamous Cell Carsinoma (SCC)
Karsinoma Sel Skuamosa merupakan jenis penyakit kanker kulit yang lebih banyak diderita pria terutama kaum lanjut usia (lansia). Ini adalah jenis kanker kulit dimana terjadi keganasan sel keratinosit epidermis, merupakan kanker kulit ke dua tersering. Penyakit kanker kulit KSS ini dapat menyebar kebagian tubuh yang lain, umumnya diderita mereka yang berada diwilayah tropik. Jenis ini lebih berbahaya dari KSB karena 1 persen kasus bisa menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Agak jarang dijumpai di Indonesia. Area KSS terutama pada bagian kulit yang banyak terpapar sinar matahari. Dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena bahan kimia, panas api, radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam pestisida. Awalnya KSS terlihat sebagai benjolan keras kemerahan/kecokelatan, bersisik, sebagian muncul di atas bercak ketuaan. Makin lama ukurannya makin besar, terasa gatal dan mudah berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh.
Pengobatan terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada awal penyakit dapat sembuh sempurna. Seperti halnya penyakit KSB, kanker kulit jenis ini juga diduga akibat sinar matahari (dominannya), Imun tubuh yang lemah, virus, bahan-bahan kimia dan jaringan parut juga dapat menimbulkan penyekit ini. Adapun tanda dan gejalanya ialah mempunyai kelainan berupa benjolan-benjolan atau luka yang tidak sembuh-sembuh. Diagnosa ditegakkan dengan metode yang sama pada KSB, begitupun tindakan therapy dan pengobatan.
Squamous Cell Carsinoma
3. Melanoma Maligna (MM) / Cutaneous Malignant Melanoma (CMM)
Melanoma Maligna adalah jenis penyakit kanker kulit yang paling ganas dan berpotensi mematikan. Melanoma malignan merupakan bentuk yang lebih jarang terjadi tetapi menyebar paling cepat dan membutuhkan penanganan paling intensif. Melanoma biasannya terdapat pada kulit, tahi lalat atau bercak-bercak sejak lahir . tetapi dapat pula terjadi diamana saja termasuk di bawah kuku, selaput lender dan tumit. Bentuk gangguannya dapat berupa benjolan kecil ( kurang dari 1,5 cm) berborok atau berkerak, datar atau menonjol dan dapat berwarna hitam, abu-abu atau biru. Bila kanker ini telah menyebar, dapat berbentuk salah satu dari tiga bentuk yang sulit untuk membedakannya yaitu : lentigo ( datar, pertumbuhan mendatar), permukaan ( batas tegas, pertumbuhan mendatar) atau modular ( teraba, tumbuh secara vertical). Di Amerika, didapatkan data enam dari tujuh penderita kanker ini meninggal dunia. Dan jumlah orang yang terserang meningkat dari tahun ke tahun.
Melanoma Maligna di pipi
CMM yang berasal dari sel pigmen (melano-cytes) merupakan jenis yang dapat mengancam jiwa karena dapat menyebar dengan cepat ke dalam darah dan organ dalam. Melanoma Maligna bisa berkembang dari tahi lalat timbul yang sudah ada atau yang baru muncul. Informasi ini sangat penting sekali bagi meraka yang memiliki tahi lalat yang kemudian mengalami perubahan baik warna, ukuran maupun bentuknya, Tahi lalat terkadang terasa gatal dan bila digaruk mengeluarkan darah. Sel kanker ini tumbuh dari melanosit, yaitu sel kulit yang berfungsi menghasilkan zat warna melanin. Kanker ini dicirikan dengan ABCD, yaitu A= Asimetrik, bentuknya tak beraturan. B= Border atau pinggirannya juga tidak rata. C= Color atau warnanya yang bervariasi dari satu area ke area lainnya. Bisa kecoklatan sampai hitam. Bahkan dalam kasus tertentu ditemukan berwarna putih, merah dan biru. D= Diameternya lebih besar dari 6 mm. Penegakan diagnosa pada kasus penyakit kanker kulit jenis ini sama halnya dengan kedua jenis kanker kulit di atas (KSB dan KSS), yaitu dilakukannya tindakan biopsy untuk pemeriksaan dibawah mikroskop.
Melanoma Maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling ganas, dapat menyebar kebagian tubuh lainnya seperti kelenjar limfa. Tindakan yang dilakukan pada penderita kanker jenis ini adalah pengangkatan secara komplit jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah diketahui terjadi penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan di sekitarnya. Jika sel kanker ditemukan menyebar ke kelenjar limfa, maka mau tidak mau kelenjarnya juga diangkat.
C. Penyebab Kanker Kulit
Hal-hal yang menjadi penyebab kanker kulit antara lain:
1. Cahaya Matahari
Penyebab kanker kulit yang paling utama adalah sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Lebih dari 90% kanker kulit tumbuh di daerah yang terpapar oleh sinar matahari atau sinar ultra violet lainnya. Hal ini diduga merupakan penyebab utama dari semua jenis kanker kulit. Sinar UV yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis merusak DNA sel kulit. Pada keadaan normal, sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan diganti dengan sel baru yang sehat. Namun, karena UV yang masuk sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi, sel yang rusak tidak mati tapi malah tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal. Sel yang merusak itulah yang disebut kanker. Kemampuan diri untuk membuat sel baru ini sifatnya keturunan, ada yang lemah dan ada yang kuat. Oleh karena itu kalau ada riwayat menderita kanker dalam keluarga, kita harus lebih waspada.
Orang yang warna kulitnya lebih terang (putih) juga lebih mudah terkena kanker kulit karena jumlah pigmen warna kulitnya (melanin) sedikit. Pigmen warna kulit berguna untuk melindungi kulit terhadap sinar UV, memantulkan dan menyerap sinar UV sehingga tidak sampai masuk dan merusak sel-sel kulit dermis. Pigmen kulit melindungi kulit manusia dari sinar matahari, maka dari itu orang kulit putih yang tinggal di daerah banyak sinar matahari seperti Australia atau Afrika Selatan, banyak yang terkena kanker kulit. Orang Indonesia, yang hidup di khatulistiwa dengan sinar matahari memancar hampir sepanjang tahun, warna kulit sawo matang dengan jumlah pigmen yang sudah diperhitungkan untuk perlindungan.
Kulit rusak akibat cahaya matahari
Para ahli mengajukan 5 alasan tentang karsinogenitas (penyebab kanker) sinar matahari, antara lain:
a. Lebih dari 90 % kanker kulit dapat terjadi pada daerah kulit yang terpajang (terkena langsung) sinar matahari. Daerah kepala dan leher merupakan lokasi sinar ultra violet yang terbanyak.
b. Kanker kulit lebih sering didapatkan pada orang-orang yang menerima pancaran sinar matahari lebih banyak, baik karena pekerjaan (misalnya nelayan, petani), maupun karena rekreasi (sering mandi matahari di pantai).
c. Jumlah pigmen, sebagai proteksi sinar, berbanding terbalik dengan kejadian kanker kulit. Oleh karena itulah kulit putih mempunyai resiko terbesar untuk mendapatkan kanker kulit.
d. Garis lintang geografis dan tingkat penyinaran sinar ultraviolet berbanding lurus dengan kejadian kanker kulit.
e. Sinar ultraviolet terbukti dapat menyebabkan kanker kulit pada binatang percobaan, dapat menimbulkan kerusakan yang mengakibatkan penurunan hasil panen, dan mematikan biota laut seperti plankton di perairan Kutub Selatan.
Akibat ulah manusia dalam memakai bahan kimia freon secara berlebihan, lapisan ozon di atmosfer menipis bahkan berlubang di beberapa tempat. Lapisan ozon ini berguna menyaring sinar UV yang paling menyebabkan kanker (karsinogenik).
2. Bahan-Bahan Kimia
Kanker kulit juga dapat terjadi karena berhubungan langsung dengan zat-zat karsinogenik (seperti batu bara, pestisida, minyak paraffin) dan dapat juga akibat berhubungan dengan sisa-sisa radioaktif dan radium.
Kanker Kulit oleh Bahan Kimia
Dapat terjadi pada sayur dan buah-buahan yang menggunakan pestisida secara berlebihan. Demikian juga makanan yang menggunakan bahan pengawet kimia, serta alat-alat kecantikan atau kosmetik yang kandungan zat kimianya juga cukup tinggi.
3. Rokok dan Tembakau
Asap yang terhirup oleh hidung menjadi salah satu penyebab kanker kulit. Hal ini dapat terjadi, tidak hanya pada orang yang merokok saja, namun juga kepada orang yang tidak merokok tapi secara tidak sengaja ikut menghirup asap yang keluar dari rokok.
4. Faktor Usia
Saat ini semakin banyak orang yang terkena kanker kulit. Kebanyakan dari mereka usianya selalu 60 tahun ke atas, meski ada yang umurnya di bawah 60 tahun namun jumlahnya sangat sedikit.
Seorang nenek sedang menderita kanker kulit
Kanker kulit dapat juga disebabkan karena keturunan, yaitu karena adanya gen-gen abnormal yang diturunkan orang tua kepada anaknya.
5. Bakteri dan Virus
Akhir-akhir ini ditemukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit. Diantaranya adalah human papilloma virus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV). Bahan kimia, sinar matahari maupun sinar pengion bersama-sama dengan virus merupakan faktor penyebab dari luar tubuh.
Di samping faktor dari luar terdapat juga faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetik tubuh sendiri (gen). Daya tahan tubuh juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan kanker. Yang menarik adalah bahwa ras kaukasia ternyata lebih banyak menderita kanker kulit bila terkena sinar matahari dibandingkan dengan kulit berwarna. Sehingga diduga bahwa faktor ras juga memegang peranan.
6. Bekas Luka
Kanker kulit juga dapat disebabkan karena adanya sikatriks atau bekas luka yang luas, misalnya luka bakar atau bisa juga disebabkan oleh zat toksik, misalnya arsen atau merkuri, tetapi untuk dapat menjadi kanker dibutuhkan waktu yang sangat lama dan bertahun-tahun.
Bekas luka yang dapat menyebabkan kanker kulit
D. Gejala Kanker Kulit
Tanda-tanda permulaan kanker kulit yang perlu diwaspadai adalah bagian kulit yang tampak tumbuh atau benjolan yang berubah warna, adanya lecet, mudah berdarah, atau rasa gatal. Bila kelainan ini lebih dari tiga minggu tidak sembuh, perlu dicurigai proses keganasannya.
Gejala kanker kulit adalah adanya pertumbuhan kulit baru atau perubahan pada pertumbuhan kulit dengan ciri-ciri:
1. Kelainan pada kulit dengan luka atau perdarahan.
2. Kelainan pada kulit disertai perubahan ukuran, bentuk atau warna (perubahan kulit).
3. Pigmentasi atau warna yang tidak merata pada lesi kulit.
4. Tepi yang tidak beraturan/tidak rata.
5. Kelainan tersebut tidak simetris.
6. Terdapat peninggian kulit yang jelas.
7. Ukuran yang besar (lebih besar dari penghapus pensil)
Karsinoma sel skuamosa biasanya timbul pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi bisa juga tumbuh di kulit manapun atau di tempat-tempat tertentu (misalnya lidah atau selaput mulut). Kanker ini bisa tumbuh pada kulit normal maupun pada kulit yang rusak akibat pemaparan sinar matahari (keratosis aktinik). Karsinoma sel skuamosa berawal sebagai daerah kemerahan yang bersisik dengan permukaan berkeropeng yang tidak kunjung sembuh.
Kemudian tumor akan tumbuh menonjol, kadang permukaannya menyerupai kutil. Pada akhirnya kanker menjadi sebuah luka terbuka dan tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya.
Adabeberapa tanda gejala kanker kulit yang bisa dideteksi sendiri sejak dini, seperti yang dimuat dalam Genius Beauty, antara lain:
1. Tahi lalat yang asimetris
Tahi lalat harus memiliki bentuk yang teratur. Setiap perubahan yang menimbulkan perubahan pada ukuran dan bentuk tahi lalat harus menjadi perhatian. Periksakan perubahan tersebut ke dokter kulit.
Ciri kanker kulit
2. Tepi tahi lalat
Bagian tepi tahi lalat harus berbentuk halus dan tidak berubah selama bertahun-tahun. Luka, bengkak, atau tepian yang membesar adalah pertanda Anda perlu memperhatikan kesehatan kulit.
3. Warna tahi lalat
Warna tahi lalat harus tetap dan tidak berubah. Orang dengan rambut berwarna cerah seharusnya memiliki warna tahi lalat yang lebih cerah, dan tahi lalat warna lebih gelap bagi yang berkulit gelap. Perubahan warna tahi lalat kemerah-merahan sebaiknya menjadi perhatian.
4. Ukuran
Makin besar diameter tahi lalat,semakin tinggi risiko terkena kanker kulit. Apalagi jika ada tahilalat yang tumbuh di atas enam milimeter. Perubahan demikian adalah peringatan serius.
5. Gatal-gatal
Tahi lalat yang terasa gatal adalah pertanda buruk. Selain gatal, tahi lalat yang membesar, bersisik atau berdarah bisa menjadi gejala-gejala terjadinya kanker kulit.
6. Risiko bawaan
Orang dengan kulit sangat pucat lebih berisiko terkena kanker kulit dibandingkan orang dengan kulit berwarna. Waspadai bila ada anggota keluarga yang terkena karsinoma, karena risiko terkena kanker kulit lebih besar.
E. Pencegahan
Pencegahan terpenting adalah menghindari paparan sinar matahari secara berlebihan. Baik sinar matahari langsung, maupun pantulan dari air, pasir, kaca ataupun obyek lain yag dapat memantulkan sinar. Pencegahan harus dimulai sejak masa kanak-kanak. Untuk melindungi diri dari radiasi UV salah satu cara yang paling mudah dengan memakai topi dan pakaian yang tertutup. Karena pakaian yang terbuat dari katun maupun polyester cukup efektif mengabsorbsi radiasi UV. Atau dengan memakai lotion khusus dengan tabir surya yang dapat dioleskan pada tangan, kaki maupun leher. Sehingga radiasi UV yang mengenai kulit dapat diminimalkan bergantung pada nilai SPF (Sun Protection Factor).
Nilai SPF adalah perbandingan antara dosis radiasi UV yang diterima kulit tanpa pelindung dengan dosis radiasi UV yang diterima kulit dengan pelindung. Contoh untuk lotion dengan nilai SPF 10, maka radiasi UV yang mengenai kulit hanya 1/10 dari radiasi UV yang datang dan yang 9/10 bagian diserap oleh lotion. Makin tinggi nilai SPF untuk kain atau lotion, makin kecil radiasi UV yang mengenai kulit. lni berarti makin aman dari bahaya radiasi UV.
F. Pengobatan
Ada tiga macam terapi kanker kulit, yaitu:
1. Kemoterapi yang dapat dilakukan dengan cara:
a. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat kimia termasuk gula pasir dan air aqua.
b. Hindari segala bedak dan handbody lotion yang terbuat dari zat kimia.
c. Hindari terkena sinar matahari secara langsung diatas jam 9 pagi.
d. Minumlah suplemen yang mampu membersihkan kotoran yang melekat di dinding usus (colon cleanshing). Dalam hal ini yang terbaik, terenak dan termurah adalah kolak waluh (labu parang) tanpa santan. Yang perlu diingat dalam mengonsumsinya harus ditambah air jeruk nipis. minumlah 2 gelas sehari.
e. Buatlah suplemen yang banyak mengandung zat-zat anti oksidan, seperti juss dari buah tomat sayur, buah anggur, buah wortel, dan taoge kacang hijau. Untuk pembuatan juss, sebaiknya di blender selama 20 menit, jangan berhenti. Minumlah 2 gelas sehari.
f. Buatkanlah rebusan herbal yang banyak mengandung zat-zat anti oksidan. Herbal ini antara lain daun benalu mangga, daun benalu teh, daun sukun, daun tapak dara, daun mahkota dewa, temu putih , dll.
g. Buatkanlah rebusan herbal yang lebih keras dari pada di atas, Bisa menggunakan mahkota dewa, pace, jintan hitam, dll. minumlah 2 gelas sehari.
h. Buatkanlah bedak dari keladi tikus, ketela pohon tahunan yang beracun. Balurkan bedak ini ke kankernya, 4 - 5 kali sehari.
2. Operasi.
Mengambil atau merusak kanker. Bisa menggunakan pisau, bedah beku, kuret, bedah mikrografik, atau laser. Karsinoma sel skuamosa dan penyakit Bowen diatasi dengan mengangkat tumor, baik dengan cara kuretasi dan elektrodesikasi maupun memotongnya dengan pisau bedah. Keratosis aktinik bisa berubah menjadi karsinoma sel skuamosa. Keratosis aktinik dihancurkan dengan larutan nitrogen atau krim fluorourasil.
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar X untuk merusak sel-sel kanker. Biasanya digunakan pada kanker di daerah yang sulit untuk dilakukan operasi (misalnya telinga, kelopak mata dan ujung hidung) dan pada pasien usia tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar