Cute Cursor

Kamis, 21 Juni 2012

Kanker Prostat

KANKER PROSTAT
A.    Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar di dalam sistem reproduksi laki-laki yang letaknya tepat di bawah kandung kemih dan di depan rektum atau anus. Ukuran kelenjar prostat sebesar buah kenari dan mengelilingi sebagian dari uretra. Kelenjar prostat akan menghasilkan cairan yang membentuk sebagian komponen air mani (semen). Semen adalah cairan di mana sperma berenang. Cairan yang diproduksi prostat berperan mengaktifkan sperma dan mencegah sperma–jumlahnya bisa jutaan hanya dalam semililiter–saling melengket. Prostat terdapat di bawah kantong kemih, di depan dubur, dan berukuran sebesar buah kenari.

Gambar. kelenjar prostat pada organ reproduksi pria
Prostat seringkali membesar secara bertahap setelah usia 50 tahun. Pada usia 70
tahun, 80% pria memiliki prostat yang membesar. Banyak pria lansia yang mengalami masalah buang air kecil karena pembesaran prostat (non-kanker). Pada beberapa pria, pembesaran ini diikuti oleh tumbuhnya kanker. Karena letaknya yang mengelilingi pangkal saluran kemih (uretra) yang terletak di bawah kandung kemih, maka jika kelenjar prostat membengkak, kelenjar prostat dapat menekan saluran kemih sehingga air kencing menjadi tidak lancar atau bahkan tersumbat. Gejala yang ditimbulkan oleh pembengkakan kelenjar prostat hampir mirip dengan gejala kanker prostat.
B.    Kanker Prostat
Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat. Beberapa dokter mempercayai bahwa kanker prostat dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat. Perubahan ini dikenal sebagai PIN (prostatic intraepithelial neoplasia). Hampir setengah dari semua orang yang memiliki PIN setelah berusia di atas 50 tahun. Orang yang mengalami PIN mengalami perubahan tampilan sel-sel kelenjar prostat pada mikroskop. Perubahan ini dapat berupa tingkat rendah (hampir normal) atau bermutu tinggi (abnormal). Kebanyakan kanker ini tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.

Gambar:  penampang kelenjar prostat normal dan kelenjar prostat dengan kanker prostat  pada stadium kanker prostat  I, II, III, dan stadium IV pada penderita
Penyakit kanker prostat berkembang di prostat. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapa menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya.
C.    Penyebab Kanker Prostat
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron. Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun. Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.  Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium. Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.
D.    Tingkatan Kanker Prostat
Pada tahap awal kanker prostat masih terlokalisasi, namun pada tingkat lanjut dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh seperti tulang dan nodus limfa di selangkangan. Stadium kanker prostat ditentukan oleh seberapa jauh tingkat penyebarannya.
Kanker prostat dikelompokkan menjadi Stadium I : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain. Stadium II : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada    pemeriksaan  fisik atau tes PSA. Stadium III : tumor telah menyebar   ke luar dari  kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.  Stadium  terakhir  yaitu stadium IV. Pada stadium ini kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).
E.    Gejala Umum Kanker Prostat
Kebanyakan kanker prostat tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat. Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal). Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang). Meski gejala dini tidak terlihat jelas, pada kebanyakan penderita kanker prostat sering ditemui beberapa tanda-tanda.
Gejala awal timbul jika prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih. Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih. Penderita juga merasakan bahwa proses berkemihnya belum tuntas. Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat. Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes. Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia urin (beser). Urin tidak dapat ditahan hingga perlahan keluar.
Pada saat penderita mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah (Hematuria). Gejala ini, seperti darah pada urin, bisa timbul tidak terlalu jelas. Darah tidak dalam jumlah banyak dan hanya menyebabkan warnanya berubah menjadi merah muda.
Penyumbatan total menyebabkan penderita tidak dapat berkemih sehingga penderita merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah. Jika terjadi infeksi kandung kemih, akan timbul rasa terbakar selama berkemih, juga demam. Air kemih yang tertahan di kandung kemih juga menyebabkan bertambahnya tekanan pada ginjal, tetapi jarang menyebabkan kerusakan ginjal yang menetap. Nyeri terus menerus di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas juga disebabkan karena kanker prostat menyebar di wilayah-wilayah ini.
Kanker prostat dapat mengakibatkan proses pencernaan dan eksresi tergangu. Hal ini karena kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Akibatnya, bila ada tumor pencernaan akan tertekan dan sulit untuk membuang zat sisa (BAB). Tntunya hal ini juga akan menggagu proses pencernaan dalam usus. Selain itu penderita kanker prostat dapat mengalami kesulitan dalam berereksi ataupun ujakulasi karena kanker dalam prostat menghalangi aliran darah ke penis yang seharusnya meningkat saat terjadinya.
F.    Diagnosa Kanker Prostat
Beberapa cara untuk mendiagnosa kanker prostat yang biasanya dilakukan oleh dokte adalah sebagai berikut:
1.    Perabaan melalui anus (digital rectal examination).
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan jari ke lubang anus untuk meraba bagian belakang kelenjar prostat. Bila dirasakan ada pembesaran atau benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan tes lain akan dilakukan untuk mendiagnosis lebih lanjut, seperti pemeriksaan USG. Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang

Gambar:  diagnosis dengan perabaan melalui anus (digital rectal examination)
2.    Analisa dan Sitologi air kemih atau cairan prostat
Untuk mengukur jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih setelah penderita berkemih, dilakukan pemasangan kateter atau penderita diminta untuk berkemih ke dalam sebuah uroflometer (alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran air kemih). Dengan menggunakan USG, bisa diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH. Kadang dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan aliran air kemih. Untuk mengetahui adanya penyumbatan aliran air kemih bisa dilakukan pemeriksaan rontgen IVP. Analisa air kemih dilakukan untuk melihat adanya darah atau infeksi.

Gambar :  Analisa dan Sitologi air kemih atau cairan prostat  
3.    Tes darah
Pemeriksaan darah dilakukan untuk pmengukur  kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPHTes darah diperlukan untuk mengukur antigen khusus prostat (PSA). PSA adalah protein yang diproduksi baik oleh sel prostat normal maupun kanker. Semakin tua, semakin banyak PSA yang kita produksi. Meskipun tidak konklusif, kandungan PSA tinggi dapat mengindikasikan Anda terkena kanker.
4.    Tes PCA3.
Adanya kadar PCA3 yang lebih tinggi di urin menunjukkan kehadiran kanker prostat. Tes ini lebih akurat dibandingkan tes darah (PSA), tetapi tidak semua fasilitas medis menyediakannya.
5.    Biopsi. Biopsi adalah pengambilan sedikit sampel jaringan tubuh untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi mungkin harus dilakukan untuk memastikan diagnosis kanker prostat dengan menggunakan jarum yang dimasukkan ke lubang anus Anda. Beberapa sampel biasanya diambil pada bagian-bagian yang berbeda dari prostat.
6.    CT scan, MRI scan dan pemeriksaan penunjang lain
Diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut tingkat penyebaran kanker.
G.    Pengobatan
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya. Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran. Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Gambar. penampang kanker prostat pada pembedahan
Pembedahan untuk kanker prostat yaitu Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B. Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal. Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 hari. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri. Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy. Sealin itu dapat dilakukan Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita. Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif,  Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.
 
Gambar: Kelenjar prostat
Terapi penyinaran untuk pengobatan kanker prostat. Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C. Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara yaitu terapi penyinaran eksterna, efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil. Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.
Pengobatan menggunakan obat. Manipulasi hormonal. Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron. Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker. Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.
Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks. Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron
Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen, yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat. Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal. Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker. Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah Mitoxantron, Prednisone, Paclitaxel, Dosetaxel, Estramustin, Adriamycin. Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.
Pemantauan yang perlu dilakukan untuk kanker prostat. Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
1.    Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan – 1 tahun).
2.    Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
3.    Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
4.    Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar