Cute Cursor

Jumat, 15 Juni 2012

Hormon Testosteron

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

    Ada suatu senyawa kimia dalam tubuh yang memegang peranan penting dalam mengontrol proses-proses yang berlangsung dalam tubuh, seperti metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, fertilisasi, dan sebagainya. Senyawa kimia tersebut dikenal dengan nama hormon.  Tidak hanya proses tubuh, tetapi juga organ tubuh tertentu dapat berada di bawah kontrol suatu hormon. Salah satu contoh dan sekaligus materi yang dibahas dalam makalah ini, yaitu organ reproduksi pada pria.
    Hormon secara keseluruhan sangat mempengaruhi jalannya fisiologis tubuh. Bila terjadi gangguan hormonal, akan berdampak terhadap tubuh dimana proses tubuh tidak berjalan sebagaimana fungsinya.
    Di zaman modern dimana hidup dengan tekanan tinggi memberikan pengaruh pada kondisi fisik dan mental yang selanjutnya akan mempengaruhi keluaran hormon tubuh. Saat tubuh berada dalam kondisi yang tertekan atau dengan kata lain abnormal, produksi untuk hormon tertentu meningkat namun di sisi lain ada yang menurun.
    Atas dasar itulah, makalah ini dibuat dan akan membahas khususnya seluk beluk hormon yang terpenting pada organ reproduksi pria yaitu testosteron. Fungsi testosteron yang paling penting yaitu mengendalikan kerja penis. Naik turunnya produksi testosteron, akan mempengaruhi kinerja organ reproduksi pria seperti penis.
B. Rumusan Masalah
    Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.    Apakah yang dimaksud hormone secara umum?
2.    Apa yang dimaksud hormone testosteron?
3.    Apa saja fungsi hormon testosteron bagi organ reproduksi pria?
4.    Apa saja faktor penyebab tinggi rendahnya kadar testosteron dalam tubuh?
5.    Bagaimana kondisi tubuh bila kelebihan dan kekurangan testosteron?
6.    Bagaimana menanggulangi kekurangan hormon testosteron?
C. Manfaat
    Adapaun manfaat yang dapat dipetik dari makalah ini yaitu :
1.    Pria dapat mengetahui fungsi hormon testosteron bagi tubuh.
2.    Pria dapat menghindari kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan gangguan produksi hormon testosteron sehingga organ reproduksi dapar bekerja baik.
3.    Pria dapat mengetahui gejala kelebihan dan atau kekurangan testosteron dan dapat mengambil langkah untuk mengatasiya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hormon

     Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - “yang menggerakkan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.
     Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
     Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-beda sebagai berikut:
1.    Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan  triodtironin).
2.    Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen, aldosteron, dan  kortisol).
3.    Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin, hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).
B. Hormon Testosteron
     Hormon laki-laki, testosteron, dan hormon-hormon perempuan, estrogen dan progesteron, terbentuk dari bahan dasar yang sama, kolesterol. Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi oleh LH untuk menghasilkan testosteron sbanyak 2,5-11 mg sehari.  Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron) dan androstendion merupakan prekursor testosteron  yang dibentuk oleh anak ginjal.

Gambar : struktur bangun Testosteron

Gambar : sel Leydig
Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan oleh LH. Saat jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul testosteron melakukan tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah testosteron.





  
Gambar : Produksi Testosteron
C. Fungsi Testosteron
     Baik bagi jantan atau betina, testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan. Fungsinya adalah meningkatkan libido, fungsi imun, energi, dan perlindungan dari osteoporosis.
     Namun pengaruh testosteron bagi pria lebih besar sebab pria memproduksi hormon testosteron lebih banyak, yakni sekira 20 kali lipat dari testosteron pada wanita. Bagi pria, testosteron merupakan hormon seks yang punya peran penting dalam fungsi seksual,produksi sperma, pembentukan otot, dan intonasi suara.

Gambar : anatomi organ reproduksi pria


Gambar : salas satu fungsi testosterone yaitu dalam spermatogenesis
Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah. Selain itu,pria yang kadar hormon testosteronnya normal lebih panjang umur daripada pria yang kadar hormon testosteronnya rendah.
Kadar testosteron yang normal adalah berada di kisaran 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom kekurangan testeron ( Testosterone Deficiency Syndrome/TDS ). Pada pria, testosteron menyebabkan otot tubuh pria bisa terbentuk dan tumbuhnya rambut di sekitar tubuh, juga meningkatkan libido dan agresivitas. Sementara estrogen diproduksi secara signifikan dalam jumlah yang lebih tinggi pada wanita, meskipun para peneliti percaya bahwa pria atau orang yang kurang produksi estrogennya, memiliki libido rendah.
    Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi yang penting sebagai berikut :
1.    Efek virilisasi. Testosteron bertanggung jawab atas cirri kelamin pria primer dan sekunder serta memegang peranan penting dalam spermatogenesis. Hormon ini juga berperan dalam mempenagruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
2.    Efek anabol. Testosteron membnatu meningkatkan pembentukan protein dan pertumbuhan sel-sel otot.
3.    Efek tulang. Pada anak laki-laki, selama pubertas produksi terstosteron meningkat dengan kuat yang mengakibatkan mereka tumbuh lebih panjang dalam beberapa waktu.
D. Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Kadar Testosteron
     Male menopause atau late-onset hypogonadism dialami 2% pria setengah baya. Pria yang mengalami menopause biasanya mempunyai kadar testosteron rendah yang dikaitkan dengan ereksi pagi yang buruk, gairah seks rendah dan disfungsi ereksi.
     Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun. Meski menopause pada pria bisa terjadi, menopause pada pria bisa dibilang langka. Kadar testosteron rendah ini juga terkait dengan simptom lain seperti depresi, lelah, dan tak bisa berhubungan intim. Selain itu juga terdapat simptom yang tidak terkait dengan testosteron rendah. Simptom antara lain terdiri dari gangguan pola tidur, konsentrasi buruk, merasa tidak berharga dan merasa sangat cemas.
     Namun jangan salah meng-istilahkan male menopause, karena artinya bisa menyesatkan, menganggap bahwa semua pria akan mengalaminya. Penurunan testosteron pada pria tua benar-benar alamiah dan proses normal yang akan dialami pria ketia menua.
 1. Penyebab menopause pada pria / andropause adalah :
a.   Faktor lingkungan. Bisa berupa pencemaran/ polusi lingkungan, pengaruh bahan kimia (termasuk  bahan pengawet makanan, limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, dan pola makan.
b. Faktor organik. Perubahan hormon, seperti testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron), DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin.
c.    Faktor psikogenik. Misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang tak realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir, disertai perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit, mati).
d. Terlalu banyak lemak meningkatkan kadar estrogen yang menurunkan kadar testosteron, sebagai hasilnya hubungan seksual Anda akan menderita kinerja rendah dan dorongan seks dan libido berkurang.
2. Gejala pria yang akan mengalami menopause adalah:
a. Produksi testosteron melemah
     Produksi testosteron semakin melemah seiring dengan berbagai penyakit yang menemani masa andropause pada pria. Penyakit seperti depresi, obesitas, atau kondisi lain mempengaruhi produksi testosteron. Bedanya, saat menopause wanita kehilangan hormon estrogen secara total, dan kesempatan mendapati anak mulai berkurang. Andropause pada pria tidak lantas berarti produksi testosteron berhenti total. Meski menunjukkan gejala endropause, saat usia semakin menua pria masih bisa memiliki anak.

b. Tubuh panas-dingin
     Sama seperti gejala pada wanita, pria juga mengalami panas-dingin. Tubuh panas dan berkeringat secara esktrem, lalu mulai dingin. Gejala ini diikuti dengan pusing dan mual. Gejala seperti ini hanya bertahan beberapa menit, dan terjadi dalam 2 hingga 4 jam.
c. Perubahan mood
     Perubahan mood merupakan hasil dari fluktuasi pada hormon saat menopause. Hormon mempengaruhi level serotonin dalam otak, yang kemudian mempengaruhi mood. Mood akan positif dengan jumlah serotonin yang tinggi, dan menjadi negatif jika levelnya sedikit. Perubahan mood pada pria memang tidak terlalu intens seperti pada wanita. Meski begitu, mood pada pria bisa terlihat berubah saat merespons kondisi tertentu. Bahkan gejala seperti ini jika bertahan lama akan menjadi depresi.
d. Mudah lupa
     Kemampuan konsentrasi dan mengingat akan berkurang saat pria memasuki masa andropause, meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat hormon dengan penurunan memori. Kombinasi gejala panas-dingin, perubahan mood, penurunan libido dan berat badan, merupakan gejala andropause yang mengarah kepada stres dan penurunan kemampuan mentalitas. Cepat lupa, misalnya, namun ini juga terkait dengan usia. Namun hanya karena lupa menyimpan kunci, misalnya, bukan berarti lantas dikatakan andropause.
e. Gairah seks menurun
     Gejala paling umum dari andropause adalah penurunan libido. Hampir 80 persen pria mengalami gejala ini. Perawatan medis bisa mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan andropause ini.
E. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Testosteron
     Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis,gangguan ereksi,depresi,dan postur tubuh yang kurang tegap maupun berkurangnya kemampuan atletik.
     Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Namun, kadar testosteron tidak begitu mempengaruhi daya tarik dan gairah seks saat mereka berada pada batas rata-rata. Gairah seks cenderung dipengaruhi oleh perangsang dari luar (gambar, suara, sentuhan) daripada oleh variasi hormon seks, kecuali dalam beberapa kasus langka. Pada pria, terlalu sedikit testosteron dapat menyebabkan sulit mendapat atau menjaga ereksi, namun tidak jelas apakah kekurangan testosteron mempengaruhi fungsi seksual wanita selain menurunkan gairah.
     Setelah sekitar usia 40, kadar testosteron mulai menurun sekitar satu persen per tahun. Penurunan ini pada awalnya hampir tidak terlihat. Tapi seiring tahun-tahun berlalu, Anda akan mulai mendapat ekstra beberapa kilo yang tidak diinginkan, mengalami kehilangan otot, dan pada usia 60 bahkan ada risiko impotensi dan penyakit tulang rapuh (osteoporosis). Pada pria yang lebih muda kadar testosteron rendah dapat disebabkan oleh masalah kesehatan mendasar seperti kerusakan testis, gangguan kelenjar hipofisis atau bahkan dari efek samping obat resep.
F. Penanggulangan Kekurangan Testosteron
1. Pengobatan Pengganti Hormon
     Rendahnya tingkat testosteron pada pria dapat diisi ulang dengan suntikan testosteron, pil, patch, dan gel. Namun, ada risiko efek samping dengan perawatan ini yang mencakup; kolesterol tinggi, penyusutan testis dan kemungkinan mendapatkan kerusakan hati.
     Beberapa wanita mengalami menopause parah, atau dikenal sebagai krisis paruh baya. Hal ini terjadi ketika tingkat estrogen mereka menjadi terlalu rendah, dan perlu diganti. Namun, ada juga peningkatan risiko kanker dengan menjalani perawatan ini dan resiko osteoporosis (penyakit tulang rapuh) jika tingkat estrogen tidak dinaikkan. Hal ini membuat wanita-wanita malang dengan dilema dan keputusan yang sulit untuk dibuat.
     Pengobatan penggantian hormon dapat dilakukan dengan mencari alternative pengobatan tradisional dengan bahan alami. Penelitian terbaru menyebutkan Teripang atau lebih dikenal gingseng laut memiliki nilai penting sebagai sumber biofarmaka potensial maupun makanan kesehatan. Kandungan kimia teripang basah terdiri dari 44-45 persen protein, 3-5 persen karbohidrat dan 1,5 persen lemak. Teripang mengandung asam amino esensial, kolagen dan vitamin E. Kandungan asam lemak penting teripang seperti asam eikosapentaenoat(EPA) dan asam dekosaheksaenoat (DHA) berperan dalam perkembangan syaraf otak, agen penyembuh luka dan antitrombotik. 
     Hasil penelitian menunjukkan kandungan testosteron teripang segar lebih tinggi dibanding teripang kering. Steroid teripang jenis pasir lebih tinggi dibanding ganat dan hitam," kata Kurnia. Ekstrak teripang berpotensi besar sebagai sumber testosteron alami. Sayangnya, belum diperoleh metode ekstraksi untuk keperluan produksi masal. Testosteron yang banyak beredar, testosteron sintentik yang mempunyai efek samping dalam penggunaannya.
     Selain Teripang, pengobatan alternatif dapat pula dilakukan dengan herbal alami seperti tanaman dari Afrika Selatan bernama Hoodia Gordini yang membakar lemak dan menekan nafsu makan. Tanaman ini telah menyatu dengan kombinasi bahan-bahan alami untuk menghasilkan produk yang luar biasa yang mengurangi berat badan, tanpa Anda bahkan melihat diet Anda.
 2. Cara Mempertahankan Tingkat Hormonal yang Aman Secara Alami
     Untuk pria dengan tingkat di ambang batas, olahraga merupakan metode yang baik untuk meningkatkan produksi testosteron ke tingkat yang memuaskan. Menjaga berat badan ideal akan membantu menjaga kadar estrogen ke tingkat yang ideal, mencegah pengurangan testosteron.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1.    Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.
2.    Testosteron adalah zat androgen utama yang disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron (C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan indung telur pada wanita.
3.    Faktor yang dapat menyebabkan produksi testosteron terganggu antara lain faktor lingkungan, faktor organik, faktor psikogenik, dan faktor kelebihan lemak.
4.    Kekurangan testosteron dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan turunnya gairah seks, dan kelebihan testosteron dapat meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita.
5.    Penanggulangan kekurangan testosteron dengan pengobatan alami pengganti hormone dan berolahraga.
B. Saran
    Adapun saran yang diperuntukkan bagi pembaca adalah :
1.     Hendaknya memperhatikan kondisi kebersihan tubuh dan alat reproduksi dari hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi.
2.    Bila mengalami gejala kekurangan hormon testosteron dapat segera diatasi dengan pengobatan alami pengganti hormon.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Hormon. http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/apa-itu-
    hormon/. Dikutip tanggal 17 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Hormon. http://www.harunyahya.com/indo/hormon/hormon_07.html.
    Dikutip tanggal 17 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Hormon. http://www.harunyahya.com/indo/hormon/hormon_07.html.
    Dikutip tanggal 17 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Hormon Testosteron. http://id.shvoong.com/pengaruh-hormon- testosteron-bagi-pria/. Dikutip tanggal 17 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Menopause Pria. http://netsains.com/misteri-menopause-pada-pria/. Dikutip tanggal 17 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Teripang Pasir. http://wahyu.blogspot.com/teripang-pasir.html.
    Dikutip tanggal 17 Oktober 2010.
Adnan. 2009. Struktur Hewan. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Tjay, Tan Hoan. 2002. Obat-Obat Penting. Jakarta : Elex Media Komputindo.

1 komentar: